Sebuah riset terbaru yang dilansir dari Sciencedaily, Minggu (08/04)
menyebutkan, penggemar musik metal ternyata lebih bisa meredam emosi
negatif, dan lebih ekspresif, dan lebih bisa meluapkan kemarahannya.
Studi
ini juga mengungkapkan, mereka yang menikmati musik heavy metal
cenderung mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan dengan keluarga
dan teman-teman mereka. Dan mereka menjadikan musik sebagai media
‘keterbukaan’ mereka.
Sebagian besar murid mengatakan mereka
tidak mempertimbangkan untuk menjadi penganut Metal sejati tapi musik
heavy metal memahami aspek spesifik kebudayaan pemuda saat ini. Dengan
menggunakan musik yang keras dan agresif, mereka bisa keluar dan lepas
dari rasa frustrasi dan kemarahan.
Meneriakan
kemarahan, kebencian, kemunafikan, ketidak adilan, keputusasaan,
penghianatan, dan ketidak percayaan semua diteriakan didalam metal itu,
mencoba mengexspresikan, menyampaikan emosi, unek-unek yang ada di
kepala dan menumpahkannya di dalam metal itu. mengexploitasi dan
mengexspresikannya melalui hal yang positif. tanpa “kekerasan”
meneriakan diiringi dengan alunan nada yang keras dan iringan masa
hitamnya yang berhead banger ria.
Kajian lebih lanjut
tentang selera musik dan perilaku para siswa ini kembali dilakukan oleh
Stuart Cadwallader, dari Warwick University, yang meneliti sekitar 1.057
murid, dan meneliti hubungan mereka dengan keluarga, perilaku di
sekolah, bagaimana mereka menghabiskan waktu santai, musik kesukaan, dan
jenis media yang mereka konsumsi.
“Selama ini selalu ada
persepsi yang menyatakan murid yang cerdas dan memiliki intelijensi
tinggi cenderung didominasi mereka yang suka musik klasik dan
menghabiskan banyak waktu nuntuk membaca. Sementara mereka yang menyukai
musik metal jarang memiliki potensi akademis yang cukup baik. Namun,
hasil survei yang kita lakukan, berbalik dengan persepsi tersebut,”
papar Cadwallader.
“Dalam survei, kami meneliti sebuah kelompok
dengan rata-rata self-esteem (harga diri) yang lebih rendah cenderung
memiliki sikap tak teratur. Dan untuk melepaskan ketegangan dan rasa
rendah diri yang menganggu, musik beraliran heavy metal, menjadi pilihan
mereka,” tambah Cadwallader yang meneliti siswa dari National Academy.
Walaupun
siswa yang mengaku sebagai penggemar fanatik (lebih dikenal dengan
sebutan metalheads dan headbangers) mengatakan musik metal selalu
menemami mereka dalam setiap kegiatan, namun mereka lebih sering
mendengarkan musik tersebut saat mood (suasana hati) mereka buruk.
“Mungkin
tekanan yang selama ini dihadapi anak-anak berbakat namun rendah diri
untuk sementara bisa terlupakan dengan bantuan musik. Dan tidak ada
salahnya untuk mendengarkan musik heavy metal untuk membantu membebaskan
mereka dari emosi negatif,” kata Cadwallader yang menyebut banyak
musisi aliran heavy metal juga memiliki tingkat intelijensi tinggi
seperti vokalis Iron Maiden, Bruce Dickinson, yang selain sebagai
musisi, juga berprofesi sebagai novelis dan pilot penerbangan komersial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar